VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENELITIAN KUANTITATIF

20.24 Carolina Lidya's Room 0 Comments

Setiap penelitian harus dapat dinilai dan menunjukkan data yang valid. Ukuran penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif berbeda. Kualitas sebuah penelitian terletak pada keabsahan atau validitas data yang dikumpulkan selama penelitian. Pada dasarnya, validitas penelitian kuantitatif terletak pada proses sewaktu peneliti turun ke lapangan mengumpulkan data dan sewaktu proses analisis-intepretatif data (Kriyantono, 2008:68).
Penelitian kuantitatif memiliki dua cakupa validitas, yakni validitas internal dan validitas eksternal. Berikut penjabarannya:


1. Validitas internal, meliputi:

  • Apakah alat ukur sesuai dengan apa yang diukut
  • Pemilihan teori/konsep
  • Pengukuran konsep (reliabilitas), yakni pada definisi operasional

Contoh:

Masalah: “Apakah kemunculan aktris Chealse Island dalam iklan Tokopedia mempengaruhi sikap konsumtif mahasiswa untuk membeli produk?”
Sampel: mahasiswa

Kuesioner: “Menurut Anda, apakah kehadiran Chealse Island dalam iklan Tokopedia mempengaruhi orang untuk membeli produk?” SS S TS ST

2. Validitas eksternal, meliputi:

  • Pemelihan sampel, sudah representatif atau belum, karena penelitian kuantitatif dimaksudkan untuk melakukan generalisasi hasil penelitian, yang dimana temuan data pada kelompok sampek tertentu dianggap mewakili populasi yang lebih besar

Contoh:

Masalah: “Apakah kemunculan aktris Chealse Island dalam iklan Tokopedia mempengaruhi sikap konsumtif mahasiswa untuk membeli produk?”
Sampel: mahasiswa
Kuesioner: “Apakah Chealse Island dalam iklan Tokopedia mempengaruhi Anda untuk membeli produk?” SS S TS STS

Hasil penelitian tidak valid disebabkan dua alasan. Pertama, alat ukurnya (instrumen/kuesioner) tidak sesuai dengan apa yang akan diukur. Apakah mungkin menanyakan kehadiran Chealse Island dalam iklan Tokopedia mempengaruhi sikap konsumtif orang, namun yang ditanya mahasiswa? Kedua, sampel seharusnya mewakili remaja dan orang tua.

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data harus valid. Instrument reliable berarti instrument yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Jadi, instrumen yang valid dan reliable merupakan syarat utama untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

Peneliti harus memaparkan informasi yang menyangkut validitas dan reliabilitas alat ukur, sehinggal hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan seberapa jauh alat pengukur mengukur apa yang akan diukur. Meskipun kuesioner tersusun dan teruji validitasnya, namun dalam praktiknya belum tentu data yang dikumpulkan valid.

1.1. Jenis Validitas

Menurut Anastasi dan Nunnally (dalam Ardial, 2014, h.462), validitas alat pengumpul data dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis, yakni validitas konstruksi, validitas isi, validitas prediktif, validitas eksternal, dan validitas rupa.

1.2. Cara menguji validitas

Uji validitas dapat dilakukan dalam hal skala sikap dengan skala validitas konstruksi. Dengan cara ini, diharapkan penyusudan validitas lainnya akan menjadi lebih mudah karena prinsip perhitungannya sama. 

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dapat dilakukan jika alat ukur telah dinyatakan valid. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama (Umar dalam Ardial, 2014, h.470). Untuk mengukur permasalahan komunikasi fenomena sosial seperti sikap, opini, dan persepsi, pengukuran yang konsisten kemungkinan agak sulit dicapai.
Pengujian reliabilitas instrument dengan internal consistency dengan Teknih Belah Dua (Split half) dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Untuk keperluan itu, maka butir-butir instrument dibelah menjadi dua kelompok, yakni kelompok instrument ganjil dan kelompok genap.

Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal, Sugiyono (dalam Ardial, 2014, h.470) menyampaikan bahwa pengujian dapat dilakukan dengan test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal, reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu.

Sumber:

Ardial. (2014). Paradigma Dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP

0 komentar: