Teori Kegunaan dan Gratifikasi (Uses and Gratification Theory)

07.15 Carolina Lidya's Room 0 Comments

Teori ini termasuk dalam ranah pembahasan media. Elihu Katz, Jay G. Blumer, dan Michael Gurevitch merumuskan sebuah artikulasi yang sistematis dan komprehensif mengenai peran khalayak dalam proses komunikasi massa dan menghasilkan Teori Kegunaan dan Gratifikasi (Uses and Gratification Theory). Teori ini berpendapat bahwa orang secara aktif mencari media dan muatan (isi) tertentu untuk menghasilkan kepuasan (atau hasil) tertentu.

Berikut asumsi Teori Kegunaan dan Gratifikasi (Katz, Blumer & Gurevitch dalam West & Turner, 2008, h.104):
  1. Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan
  2. Inisiatif dalam menghubungkan kepuasan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat pada anggota khalayak
  3. Media kompetisi dengan sumber lainnya untuk kepuasan kebutuhan
  4. Orang memiliki cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat, dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti
  5. Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak


Ada banyak studi empiris tentang khalayak, khususnya khalayak media massa. Kumpulan studi ini kebanyakan tentak efek penggambaran kekerasan. Para ahli psikologi melakukan eksperimen laboratories, dan para ahli sosiologi melakasanakan studi lapangan berskala besar. Salah satu metode empiris yang dikenal sebagai pendekatan uses and gratifications berlandaskan bahwa khalayak memiliki sekumpulan kebutuhan yang dicari pemuasnya melalui media massa (Fiske, 2011, h.208).
Teori ini dikembangkan untuk menjelaskan komunikasi massa dan pendekatannya sesuai dengan teori komunikasi tatap muka, bahwa manusia mengunakan relasi sosial untuk memuaskan kebutuhan dan dorongan pribadi. Model komunikasi ini mengasumsikan khalayak memiliki keaktifan yang sama  dengan pengirim.  Model ini menyatakan bahwa pesan adalah apa yang dibutuhkan oleh khalayak, bukan yang dimaksudkan oleh pengirim, sehingga ada beberapa kemiripan dengan metode semiotika.

Penggunaan Program-Program Kuis
Metode yang umum dalam uses and gratifications adalah kuisioner yang menanyakan kepada khalayak televisi untuk menjelaskan alasan utama mereka menonton jenis program tertentu. McQuail, Blumler, dan Brown (dalam Fiske, 2011, h.209) menemukan bahwa dalam khalayak luas terdapat kelompok-kelompok yang secara luas mirip “penggunaannya,” yakni orang yang membuat program-program kuis di televisi. Kebanyakan khalayak memanfaatkan program kuis untuk 4 kepuasan (gratifikasi) utama; peringkat diri, interaksi sosial, kegembiraan, dan pendidikan. McQuail dan koleganya mengungkapkan bahwa kebanyakan orang yang menggunakan program kuis untuk gratifikasi peringkat diri tinggal di rumah-rumah penampungan dan anggota kelas pekerja. Bagi khalayak media yang cenderung menggunakan program untuk dasar interaksi sosialnya, mereka adalah tipe orang mudah bergaul yang dilaporkan cukup banyak kenalan di lingkungannya. Disini media menjadi pelengkap sumber-sumber pemuas kebutuhan lain. Media memberikan manfaat kompensatoris, memuaskan kebutuhan mengingat kehidupan sosial lainnya menimbulkan frustasi. Daya tarik pendidikan adalah kompensasi, karena bagi mereka yang dilaporkan menganggap daya tarik ini sebagai pemuas utama adalah mereka yang meninggalkan sekolah pada usia sangat dini.

Penggunaan Serial criminal
Salah satu mahasiswa Fiske (2011) menemukan keragaman penggunaan program-program serial kejahatan (crime serial). Pemirsa menggunakannya untuk kegembiraan atau eskapisme; banyak juga untuk mendapatkan informasi. Serial tersebut memberikan pemirsa gambaran seperti apakah kehidupan di kota besar. Faktor pentingnya bukanlah kelas atau pendidikan, melainkan usia. Kelompok usia 18-20 menekankan pemuasan kegembiraan/eskapisme, sedangkan bagi orang yang berusia lebih dari 50 cenderung untuk mendapatkan informasi dan rasa tenang melalui program ini.

Kategori-Kategori Kepuasan
McQuail (dalam Fiske, 2011, h.210) membagi kategori pemuasan menjadi empat, yakni:
  1. Diversi
a)      Melarikan diri dari tekanan-tekanan rutinitas
b)      Melarikan diri dari beban masalah
c)       Melepaskan emosi
Semua studi mengungkapkan kemiripan kebutuhan orang yang melarikan diri (escapist) di kalangan khalayak media. McQuail mengisyaratkan bahwa manusia perlu beranjak lebih jauh dari sekedar member label terhadap kebutuhan para eskapis—mereka perlu mengidentifikasi dari apa yang mereka ingin melarikan diri. Analisis semiotika atas program-program televisi juga bisa menunjukkan pada manusia apa yang mereka ingin hindari.
  1. Relasi Personal
a)      Persahabatan
b)      Kegunaan Sosial
Persahabatan adalah media sebagai kompensasi dalam bentuk yang jelas. Para ibu rumah tangga senang menyalakan radio karena mereka senang ada suara di rumah pada siang hari. Orang kesepian mungkin mendapatkan kesulitan dalam membangun relasi sosial dan berpaling ke media untuk persahabatan. Pemanfaatn kegunaan sosial merpakan syarat sesuatu untuk dibicarakan. Media menyajikan pengalaman bersama, topik percakapan bersama yang membangun interaksi sosial menjadi jauh lebih mudah. Jika seorang teman menonton acara televisi yang tidak kita sukai, maka kita merasa disingkirkan dari kelompok mereka untuk sementara.
  1. Identitas pribadi
a)      Rujukan pribadi
b)      Eksplorasi realitas
c)       Peneguhan nilai
McQuail (dalam Fiske, 2011, h.2120) menganggap rujukan pribadi sebagai cara pemirsa menggunakan sebuah program sebagai titik perbandingan langsung dengan kehidupan nyata mereka. Eksplorasi realitas melibatkan penggunaan langsung isi program untuk membantu pemirsa memahami kehidupannya sendiri.Peneguhan nilai adalah penjelasan diri, “ia menggambarkan seperti apa layaknya kehidupan keluarga” atau “ia mengingatkan saya akan pentingnya ikatan keluarga”.
  1. Pengawasan
Merupakan kebutuhan informasi tentang dunia yang kompleks tempat manusia hidup.

Daftar Pustaka:

Fiske, John. (2011). Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling Komprehensif. Yogyakarta: Percetakan Jalautra
West & Turner. (2008). Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika

0 komentar: