CIRI-CIRI PENELITIAN KUANTITATIF

09.37 Carolina Lidya's Room 0 Comments

PRINSIP DASAR METODE PENELITIAN KOMUNIKASI KUANTITATIF

Penelitian dipengaruhi oleh bagaimana peneliti memandang kenyataan. Terdapat tiga pendekatan/paradigma/pendekatan yakni, positivistik, kontruktivistik/interpretatif, dan kritis.
Positivistik diasosiasikan dengan kuantitatif karena data yang digunakan lebih kuanti. Positivistik memperbolehkan untuk menggabung data antara kuantitatif dan kualitatif. Data yang dikumpulkan menggunakan prinsip-prinsip positivistik.

CIRI-CIRI PENELITIAN KUANTITATIF

1.      Didominasi data kuantitatif
Datanya berupa angka-angka. Kenapa? Karena riset kuantitatif haruslah bersifat objektif. Periset tidak boleh menggunakan alat ukur data sesuka hatinya. Semua harus objektif dan diuji apakah batasan konsep serta alat ukurnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan validitas. Karena harus menjaga menjaga sifat objektif, maka dalam analisis datanya pun periset tidak boleh bersifat subyektif (Kriyantono, 2008:56).
Untuk itu digunakanlah uji statistik untuk menganalisis data dan datanya pun berupa angka-angka. Misalnya saja, portal berita Indonesia dari seluruh stasiun berita nasional hanya memuat 33% berita nusantara, sisanya tidak lepas dari berita jabodetabek.

2.      Alat ukur terpisah dari diri peneliti
Karena kuantitatif bersifat objektif, maka peneliti dituntut bersifat objektif dengan memisahkan diri dari data. Peneliti tidak boleh mengikutsertakan analisis dan interpretasi yang bersifat objektif. Peneliti harus membatasi konsep atau variabel yang diteliti dengan mengarahkan riset dalam setting yang terkontrol, sistematik, dan terstruktur dalam sebuah desain riset.

3.      Desain penelitian ditetapkan di awal
Desain penelitian kuantitatif sudah dibuat sebelum penelitian dilakukan atau terjun ke lapangan. Peneliti dituntut tidak mengubah desain awal, karena dapat mengaburkan variabel, variabel yang terlalu luas dan tidak jelas indikatornya yang nantinya akan mempengaruhi instrumen dan analisis data. Desain penelitian juga harus dibuat secara terstruktur dan sistematik dari perumusan masalah, definisi konsep, definisi operasional, hipotesis hingga teknik analisis data.

4.      Tujuan
Menguji atau menerapkan teori/konsep/model/proposisi. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis, mendukung atau menolak teori. Karena tujuan penelitian kuantitatif itu sendiri untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik.
Untuk dapat digeneralisasikan. Penelitian kuantitatif harus digeneralisasikan, oleh karenanya maka sampel dari seluruh populasi, operasionalisasi konsep serta alat ukur harus valid dan reliabel.

5.      Posisi data
Data digunakan sebagai sarana konfirmasi teori yang dibuktikan dengan data. Jika dalam analisis ditemukan penolakan pada hipotesis atau teori, biasanya peneltii tidak langsung menolak hasil tersebut melainkan melakukan riset ulang untuk memastikan terdapat kesalahan dalam teknik samplingnya sehingga menghasilkan instrumen (kuisoner) yang tidak valid.

6.      Cara berpikir
Cara berpikir yang digunakan adalah rasional-empiris (deduktif). Artinya, penelitian berangkat dari konsep atau teori yang melandasinya. Konsep atau teori inilah yang akan dibuktikan dengan data yang dikumpulkan di lapangan. Konsep atau teori tersebut yang masuk dalam penelitian kuantitatif dan akan diujikan validitasnya berdasarkan data numerik yang diperoleh dari lapangan.

Sumber:

Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP

0 komentar: