PRINSIP JURNALISTIK ONLINE

07.18 Carolina Lidya's Room 0 Comments


Paul Bradshaw (Kurniawan, 2012:13) menyebutkan ada lima prinsip dasar jurnalistik online yang disingkat B-A-S-I-C, yakni brevity, adaptability, scannability, interactivity, community, and conversation.
1.             Keringkasan (Brevity). Berita online dituntut bersifat ringkas untuk menyesuaikan kehidupan manusia dan tingkat kesubukannya yang makin tinggi. Hal ini juga sesuai dengan salah satu kaidah bahasa jurnalistik KISS (Keep It Short & Simple).
2.             Kemampuan beradaptasi (adaptability). Wartawan online dituntut agar mampu menyesuaikan diri ditengah kebutuhan dan preferensi public. Jurnalis dapat menyajikan berita dengan cara membuat berbagai keragaman cara, seperti penyedian format suara, gambar, dan video.
3.             Dapat dipindai (scannability). Untuk memudahkan audiens, situs-situs terkait jurnalisitik online dituntut memiliki sifat dapat dipindai agar pembaca tidak merasa terpaksa dalam membaca informasi.
4.             Interaktivitas (interactivity). Komunikasi dari public kepada jurnalisme online dimungkinkan dengan adanya akses yang luas. Pembaca/audiens dibiarkan menjadi user, karena semakin mereka merasa dilibatkan, maka semakin dihargai dan senang membaca berita yang ada.
5.             Komunitas dan percakapan (community and conversation). Media online memiliki peran yang lebih besar daripada media cetak atau media konvensional lainnya, yakni sebagai penjaring komunitas. Jurnalis online juga harus memberi jawaban atau timbal balik kepada public sebagai sebuah balasan atas interaksi yang dilakukan publik tadi.

Sumber:

Kurniawan, Irwan. (2012). Jurnalistik Online: panduan praktis mengelola media online. Bandung: Penerbit NUANSA CENDEKIA
 

0 komentar: